![]() |
Judul Buku : Picture Perfect Penulis : Pradnya Paramitha Penerbit : Plotpoint Tebal : 284 Halaman Terbit : Juli 2013 Available @bukupedia |
Saat ini hidup Sadina seolah sedang dijungkirbalikkan oleh fakta bahwa ayahnya masuk penjara karena korupsi. Untuk meringankan beban tanggung jawab ibunya, Sadina bekerja sebagai reporter freelance di sebuah majalah. Salah satu tugasnya adalah mewawancarai Andi Samandjaya, pelukis muda yang sedang menanjak kariernya. Perjumpaan itu membuat Sadina mengubah pandangannya tentang dunia seni yang selama ini asing baginya.
Namun ketika cinta mulai hadir, apakah Sadina siap mengungkapkan bahwa dirinya adalah anak koruptor? Sebab, kesungguhan perasaan Andi terhadap Sadina justru menciptakan kerumitan baru dalam hidup Sadina, yang sedang berjuang dengan segala tantangan tanpa kemewahan dan kemudahan yang dulu dimiliki olehnya.
--------------------------
Ini tentang kisah Sadina Andjani Harries. Hidupnya awalnya sempurna, kaya, cantik, menarik dan bisa mendapatkan apa saja yang diinginkan dalam hidup. Kemudian musibah itu datang mengubah hidupnya 180 derajat.
Papa Sadina, Effendi Harries yang divonis bersalah karena korupsi harus menjalani hukumannya dan itu berdampak kepada seluruh aset kekayaannya disita oleh negara. Sadina dan mamanya harus menelan kenyataan pahit, semua harta yang mereka miliki sudah bukan lagi menjadi miliknya. Rumah, mobil dan semuanya menjadi kekuasaan negara. Yang tersisa hanyalah rumah tipe 21 yang sudah lama sekali tidak dihuni.
Awalnya Sadina tidak bisa menerima kehidupan barunya, Sadina menolak untuk bertemu dengan papanya hingga tidak mau melanjutkan kuliahnya lagi. Tapi melihat kegigihan mamanya yang sudah tidak muda lagi, akhirnya Sadina pun harus berpikir ulang untuk mencari pekerjaan.
Pucuk dicinta ulam pun tiba. Sadina bisa mendapatkan pekerjaan di sebuah majalah berkat bantuan sepupunya, Virga. Dan berawal dari pekerjaannya itulah dia bertemu dengan sosok Andi Samandjaya yang mengubah hidupnya.
Awalnya Sadina dan Andi berhubungan secara profesional. Malah awalnya Andi sangat terganggu dengan Sadina yang memberikan kesan awal kurang menyenangkan baginya, telat hampir 40menit disaat ingin mewawancarainya. Dan itu berefek ke pertemuan-pertemuan berikutnya.
Namun, perlahan-lahan hubungan mereka mencair. Walau tak terkatakan, mereka saling nyaman satu sama lain. Tapi Sadina belajar banyak hal, Sadina terlalu takut mengakui perasaannya terhadap Andi. Begitupun Andi, tidak pernah mengatakannya langsung.
Hidup Andi sebagai seniman pun benar-benar bukan seperti seniman pada umumnya. Walau Andi masih juga digambarkan sebagai seseorang yang "bebas" dan "tidak ingin terikat". Hingga dia bertemu dengan Sadina, dan mengubah pandangannya itu.
Bagaimana akhir kisah hidup Sadina?
Membaca cerita ini mengalir lancar, ringan dan mudah ketebak. Gaya menulis yang mengalir lancar walau memang masih ada typo disana sini sepanjang proses membacanya, sama sekali tidak mengganggu dan aku masih tetap bisa menikmati kisah ini. Tak ada yang berlebihan,dan aku cukup salut dengan sosok Sadina yang bisa survive dan berusaha untuk kerja keras. Nice story =)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar