![]() |
Judul Buku : Remember Amsterdam Penulis : Vira Safitri Penerbit : GPU Tebal : 368 Halaman Terbit : Februari 2016 |
Amy Maycott sadar, menikahi seseorang yang tidak dicintai hanya akan membawa masalah. Itulah alasan mengapa ia harus menghentikan rencana pernikahannya dengan Ton van der Deen. Mungkin lebih tepatnya melarikan diri dari pernikahan itu. Pelarian Amy ke Amsterdam mempertemukan gadis itu dengan Liam Sparks, musisi muda yang sedang naik daun dan digilai fans. Sosok Amy yang kikuk dan misterius, membuat Liam tertarik menjadikan gadis itu tameng dari serbuan gosip media.
Perasaan Liam yang semakin kuat dan kenyataan bahwa Amy Maycott bukanlah gadis sembarangan, membuat Liam jadi mempertanyakan niatnya. Amy pun sadar bahwa ia tidak bisa selamanya melarikan diri. Ketika masa lalu dan masa depan bertarung di depannya, akankah Amy kembali lari dan menjauh dari kebahagiaan?
“Cinta itu abadi, tapi bisa berpindah ke hati yang lebih menghargainya.
--------------------
Ini bukan pertama kalinya aku membaca karya Kak Vira
Safitri. Setelah sebelumnya, aku menikmati membaca New York After Rain, kali
ini Kak Vira membawaku menelusuri Kota Amsterdam bersama Amy Maycott dan Liam
Sparks.
Amy dan Liam awalnya hanyalah orang asing yang bertemu di
bandara. Amy dan Liam sama-sama mempunyai tujuan penerbangan yang sama,
Amsterdam tetapi dengan misi yang berbeda. Amy ingin bertemu dengan ibunya
untuk membatalkan pertunangannya dengan Ton van der Deen sedangkan Liam ingin
menonton konser Yann Tiersen, idolanya. Namun, kedatangan Liam ke Amsterdam
membawa rumor ke media, bahwa Liam ingin bertemu dengan Irina, wanita yang
pernah dekat dengannya dan sekarang bertunangan dengan sahabatnya.
Liam bukanlah pria biasa, Liam adalah seorang musisi muda
nan berbakat yang banyak digilai oleh fansnya. Musiknya mempunyai tempat
tersendiri di hati penikmatnya, namun Amy sama sekali tidak mengenalnya. Amy
malah terusik dengan kehadiran Liam yang cukup menyita perhatian publik.
Sayangnya,takdir berkata lain, beberapa insiden kecil membuat mereka bertemu
lagi dan lagi, dan Amy tidak bisa menghindar.
Liam malah semakin tertarik dengan Amy karena penasaran
dengan sosoknya yang seakan tidak peduli dengan pesona dan dirinya yang
terkenal. Liam merasa menemukan wanita yang cocok untuk dijadikan pengalihan
gosipnya dengan Irina.
Namun, kadang-kadang rencana hanyalah rencana. Hubungan mereka pun semakin dekat dan
mencair, Liam tidak lagi menganggap Amy sekedar tameng malah timbul rasa nyaman
diantara keduanya. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Bagaimana nasib
pertunangan Amy? Bagaimana hubungan Liam dan Irina?
“Cinta itu tak selamanya adil. Terkadang dia membuat kita berjuang melawan sesuatu yang sudah jelas tidak bisa kita menangkan. Lebih parah lagi, mampu membuat kita bahagia dan menderita pada waktu yang sama, bukan begitu?”
Kak Vira hadir kembali dengan karya terbarunya, Remember
Amsterdam. Melalui novel ini, sebagai pembaca aku diajak berkenalan dengan
sosok Liam dan Amy, dua orang asing yang bertemu di bandara. Dua orang asing
yang awalnya tak saling mengenal dengan dua dunia yang berbeda. Insiden kecil
yang memaksa mereka bertemu menghadirkan pertemuan-pertemuan lainnya yang
mendekatkan mereka.
Aku suka dengan bagaimana Kak Vira mempertemukan Liam dan
Amy yang tak biasa, kemudian interaksi pun bergulir. Bagaimana akhirnya Liam
memaksa untuk mengikuti Amy kemana pun Amy pergi dan sedikit melupakan misi
awalnya datang ke Amsterdam. Awalnya memang Liam sekedar ingin menjadikan Amy
pengalih perhatian atas gosip yang beredar tentangnya, tetapi perlahan-lahan
chemistry yang terbangun diantara keduanya menghadirkan percik-percik asmara
yang sulit untuk ditolak.
Novel ini tidak hanya menyoroti hubungan Liam dan Amy saja,
tetapi kisah percintaan mereka yang “belum selesai”. Bagaimana Liam akhirnya
terjebak dengan tunangan Amy yang temperamental dan posesif, sebaliknya Amy
harus menghadapi Irina, wanita yang pernah dekat dengan Liam yang cemburu akan
kehadirannya. Tidak hanya itu, Kak Vira pun menghadirkan kisah keluarga Amy,
tentang kedua orang tua Amy yang telah bercerai, yang membuat hubungan Amy dan
ibunya sedikit berjarak. Sulit sekali bagi Amy maupun ibunya untuk saling
mengerti masing-masing, padahal jika dilihat mereka saling menyayangi dengan
caranya masing-masing.
Ada beberapa tokoh pendukung yang hadir dalam kisah Amy dan
Liam, selain Irina maupun Ton, juga kedua orang tua Amy, dan semuanya punya
perannya masing-masing yang mewarnai kisah ini. Aku suka interaksi yang
dibangun diantara para tokoh, tidak sekedar muncul sesaat tetapi lebih
memperkuat konflik yang ada.
Aku dibuat gregetan dengan sikap Liam yang kurang tegas
terhadap Irina, begitu juga aku dibuat membenci Ton karena sikapnya yang
temperamental dan suka main tangan. Aku suka sekali adegan saat ayah Amy
menyelesaikan permasalahan Amy dan Ton, alih-alih memarahi bahkan menasihati,
ayah Amy malah mencoba menceritakan kisah cintanya sendiri dan berharap Ton
bisa belajar karenanya.
“Sebesar apa pun cinta yang kau miliki untuk seseorang yang tidak mencintaimu, segalanya akan sia-sia pada akhirnya.”
Banyak hal menarik dalam novel ini yang membuatku betah saat
membacanya. Latar belakang pekerjaan Amy dan Liam juga menarik, aku suka sekali
saat adegan mereka saling mengenalkan dunia seni yang sangat mereka cintai. Amy
dengan lukisannya, dan Liam dengan musiknya, begitu memikat dan memorable
sekali.
Setting Amsterdam yang dibangun pun cukup memanjakanku,
tidak sekedar tempelan belaka. Penggambarannya cukup detail dan seakan-akan aku
sedang menemani Liam dan Amy menjelajahi Amsterdam.
Walau memang awalnya novel ini terasa lambat sekali, tapi
jangan khawatir kamu akan betah membacanya hingga akhir. Kak Vira mampu
menghadirkan konflik demi konflik yang akhirnya berujung klimaks di akhir.
Memang seperti novel romance pada umumnya, kamu akan bisa menebak akan dibawa
kemana kisah ini, tapi aku yakin kamu akan tetap terhibur dengan kisah Liam dan
Amy.
“Cinta dan pernikahan dua hal yang berbeda. Cinta berasal dari ketulusan hati, tapi pernikahan adalah belajar bertanggung jawab, mengatasi masalah bersama, dan membangun hubungan jangka panjang. Percayalah, kau tidak butuh cinta untuk melakukan hal-hal semacam itu.”
Overall, novel ini membuka pemahaman bahwa cinta tidak bisa dipaksakan. Ada kalanya, kita harus merelakan seseorang yang kita cintai untuk meraih kebahagiaannya sendiri.
----------GIVEAWAY TIME-------------
Aku punya 1 (satu) paket hadiah Remember Amsterdam, yang berisi:
- 1 (satu) buku Remember Amsterdam bertandatangan
- 1 (satu) book note Remember Amsterdam
- 1 (satu) mug Remember Amsterdam
- 1 (satu) bookmate
Caranya gampang banget loh:
1. Memiliki alamat pengiriman di Indonesia.
2.Follow akun twitter @virasafitri dan @RizkyMirgawati kemudian share info GA ini dengan mention kami sertakan hastag #RememberAmsterdam
3. Follow blog ini, bisa via GFC (Google Friend Connect), G+ atau email
4. Jawab pertanyaan di bawah ini di kolom komentar, jangan lupa cantumkan nama, akun twitter, link share, kota tempat tinggal dan jawabanmu:
Apa yang kamu bayangkan jika mendengar kata "Amsterdam"!
5. Giveaway ini berlangsung dimulai sejak hari ini sampai tanggal 18 Maret 2016.
SEMOGA BERUNTUNG....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar