![]() |
Judul Buku : ImpLOVEssible Penulis : Viera Fitani Penerbit : Elex Media Tebal : 256 Halaman Terbit : Mei 2016 |
"Cinta... Selain buta, dia juga nggak busa menghitung jarak usia!"
ImpLOVEssible. Cinta yang tidak mungkin. Mustahil. Mana mungkin aku yang masih muda kinyis-kinyis baru lulus SMA, bisa jatuh cinta dengan duda beranak satu yang usianya hampir dua kali lipat dari usiaku!
Lagi pula, menikah muda bukan prioritas utama bagiku. Sebagai perawan desa—harapan orangtua— mimpiku adalah kuliah di kota besar dan kerja kantoran. Namun apa mau dikata, saat ini bisa dibilang kondisiku benar-benar mentok. Aku tidak punya pilihan lain selain menjadi istri dari Rivay Arsjad dan seorang ibu di usiaku yang baru 18 tahun. Benar-benar bencana…!
-------------------------
"Pasangan yang sempurna adalah dia yang memahami ketidaksempurnaanmu."Hidup Mai selama ini bahagia dan aman-aman saja. Mai sangat menikmati kehidupannya dan punya impian untuk melanjutkan kuliah ke Jakarta, mengejar impiannya setinggi-tingginya. Namun, terlahir sebagai anak tunggal, membuat Abah dan Ibu sulit untuk melepasnya pergi seorang diri tanpa sanak keluarga.
Hingga suatu hari, Rivay Arsjad datang ke kehidupan Mai dan keluarganya menawarkan sebuah solusi dari permasalahan Mai. Rivay bukan orang lain, Rivay adalah suami dari kakak sepupunya yang telah meninggal dunia. Rivay mempunyai seorang anak perempuan yang berusia 5 tahun. Karena sibuk bekerja, Rivay agak kesusahan untuk membagi waktunya untuk bekerja dan mengurus Raisa. Rivay pun menawarkan kepada orang tua Mai untuk menikahi Mai, agar Abah dan Ibu tidak khawatir lagi dengan kehidupan Mai di Jakarta.
Mai awalnya tentu saja menolak, apalagi usianya masih relatif muda, baru saja 18 tahun, dan masih banyak impian yang ingin diraih. Menikah rasanya belum menjadi prioritasnya saat ini. Namun, pada akhirnya Mai tak bisa menolak, karena Abah dan Ibu telah menyetujui pernikahannya dengan Rivay.
Akhirnya, mereka pun menikah. Jangan bayangkan hubungan mereka akan baik-baik saja. Walau tinggal serumah dan tidur sekamar, jangan bayangkan terjadi hal-hal yang romantis. Hari-hari mereka malah diwarnai dengan keributan kecil yang lama-lama semakin menjadi. Apalagi Rivay bilang bahwa mereka bebas untuk berdekatan dengan wanita/pria lain, yang terpenting bagi Rivay adalah Raisa bahagia.
"Cinta itu datang karena terbiasa. Terbiasa ngurusin, terbiasa bertemu, terbiasa masakin, dan sebagainya. Orang yang jatuh cinta tapi nggak pernah melakukan hal bersama, lama-lama rasa itu hilang."Awalnya pernikahan ini tanpa cinta, namun siapa menduga kalau pada akhirnya salah satu dari mereka akhirnya menyimpan rasa itu. Perhatian dan hal-hal kecil yang terjadi di antara keduanya membuat cinta perlahan-lahan menyusup. Sayangnya, hubungan mereka ya begitu-begitu saja, hingga puncaknya Mai mendengar sesuatu yang meluluhlantakkan hatinya. Mai pun memutuskan untuk pergi. Bagaimana akhir kisah mereka?
"Kadang masalah datang dalam hitungan menit padahal sebelumnya semua baik-baik saja. Kalau ada masalah, coba dibicarakan baik-baik."Ini ketiga kalinya aku membaca karya Viera Fitani. Membaca novel ini sungguh menyenangkan sekali, aku dibuat larut dengan kisah Mai dan Rivay. Perbedaan usia yang cukup jauh, membuat Rivay dan Mai sungguh berbeda dalam menyikapi segala hal. Adu mulut di antara keduanya pun sulit untuk dihindari.
Apalagi baik Rivay dan Mai ini sama-sama keras kepala. Sulit sekali untuk saling mengalah. Jujur membaca novel ini membuatku tersenyum bahkan kadang-kadang tertawa terbahak-bahak. Usia Mai yang relatif muda membuat dia menjadi seseorang yang easy-going dan kadang-kadang konyol. Ada saja perkataan dan perbuatannya yang membuat senyum di bibir ini terukir. Banyak adegan lucu yang bertebaran, apalagi Mai punya penyakit bakalan ngompol jika sedang gugup. Ya ampuuuuuuuun.....
Hal ini berbeda sekali loh dengan Rivay yang cenderung dingin dan kaku, bisa bayangkan jika mereka berdua yang jelas-jelas berbeda karakter dipasangkan, bakal terjadi apa ya?
"Hal yang kita pikir mustahil, justru akan menemukan cara dan menunjukkan pada dunia kalau itu bisa terjadi. Karena memang begitulah alam semesta ini bekerja."Karakter favoritku dalam novel ini jatuh pada Mai, seorang remaja yang tomboy dan akhirnya berubah menjadi wanita yang dewasa. Mai yang dulunya cuek dengan penampilannya dan jarang melakukan pekerjaan rumah tangga, bisa menjadi seorang ibu dan istri yang baik. Makanya aku tidak kaget lagi jika Raisa bahagia sekali dengan kehadiran Mai, yang cukup telaten mengurusnya.
Ceritanya ringan tetapi banyak sekali hal yang bisa dipetik dari novel ini. Bagaimana sebuah pernikahan akan berhasil jika kedua orang di dalamnya mau berusaha, sekalipun itu dijodohkan atau karena terpaksa. Cinta yang hadir kemudian, bagaimana perjuangan meraih cinta dan mempertahankan rumah tangga cukup dieksplor dengan baik.
"Dua orang yang menikah akan menggantungkan kebahagiaan dan harapan satu sama lain. Jika salah satu memutus talinya, maka yang lain akan merasakan akibatnya."Salut buat Viera yang bisa mengemas ImpLOVEssible jauh dari kesan monoton atau membosankan. Viera membuat kisah pernikahan Mai dan Rivay ini sungguh nyaman sekali dinikmati. Terkesan klise dan sederhana sekali dari segi konflik, tapi gaya bercerita yang menyenangkan dibumbui dengan humor membuatku terhibur sekali saat membacanya.
"Pernikahan sempurna terjadi jika dua orang saling mencintai kekurangan masing-masing."Diceritakan dari sudut pandang Mai membuatku seakan lebih dekat dengan Mai, bisa merasakan apa yang dipikirkan dan dirasakan olehnya terkait pernikahan yang begitu tiba-tiba dan menyesuaikan dirinya sebagai istri dan ibu di usianya yang masih 18 tahun. Pernikahannya yang bukan seperti pernikahan pada umumnya, jauh dari kata-kata romantis, bagaimana akhirnya ia terjerat dengan cinta hingga akhirnya merasakan patah hati, semuanya dikemas dengan sangat baik sekali oleh Viera.
Menuju ending, aku sedikit banyak sudah bisa menebak akan dibawa kemana. Endingnya juga terasa realistis dan ditutup dengan manis.
Overall, kamu mencari sebuah kisah romansa yang ringan dan dibalut dengan nuansa humor yang sangat kental, aku rekomendasikan novel ini untukmu. Sebuah kisah yang sungguh menghangatkan hati sekali :)
"Banyak orang yang menikah karena cinta, lalu tetap berakhir dengan tidak bahagia. Ada pula yang ngotot menikah dengan yang seumuran namun tetap menemukan ketidakcocokan. Aku belajar, bahwa kehidupan rumah tangga hanya bisa bahagia jika kedua pihak mau berusaha. Berusaha saling mencintai orang yang sama setiap hari, saling menjaga dan mengingatkan dalam kebaikan, dan saling mempertahankan jika suatu hari ada masalah yang datang."
Dalam rangka Blog Tour "ImpLOVEssible", aku dan Kak Viera Fitani, punya 1 buku untuk kamu yang beruntung:
1. Peserta memiliki alamat pengiriman di Indonesia.
2. Follow twitter @RizkyMirgawati dan @vierafitani dan share info GA ini dengan hastag #ImpLOVEssible
2. Follow blog ini via GFC, Google+ atau email
3. Jawab pertanyaan di kolom komentar, dengan format nama,akun twitter, link share, domisili dan jawabanmu:
4. Giveaway ini akan berlangsung mulai hari ini sampai tanggal 12 Juni 2016 dan akan diumumkan setelahnya.
Semoga beruntung!!!!
1. Peserta memiliki alamat pengiriman di Indonesia.
2. Follow twitter @RizkyMirgawati dan @vierafitani dan share info GA ini dengan hastag #ImpLOVEssible
2. Follow blog ini via GFC, Google+ atau email
3. Jawab pertanyaan di kolom komentar, dengan format nama,akun twitter, link share, domisili dan jawabanmu:
Kira-kira kalau punya pasangan, kamu ingin yang seumuran atau lebih tua? Mengapa?
Semoga beruntung!!!!
Nama : Herva Yulyanti
BalasHapusTwitter : @hervayulyanti
Link : https://twitter.com/hervayulyanti/status/739644861125525504
Jawaban : Berhubung saya sudah mengalami asam manis cinta (ceilah) saya sudah merasakan memiliki hubungan dengan yang seumuran olalah lebih banyak berantemnya dibanding sweetnya mungkin karena ego yang masih kuat dimasing-masing. Karena itu suami yang saya pilih lebih tua bisa ngemong saya, minimalisir berantem hal sepele.
Retno maulidiyah
BalasHapus@retnomauli08
https://twitter.com/retnomauli08/status/739649996111282179
Jawab: pasangan yang lebih tua dari saya karena saya ingin pasangan saya kelak bisa membimbing saya,menasehati dan melindungi sya seperti seorang kakak. Dan karena pasangan yang lebih tua maka saya akan menghormatiny.
Nama : Alyani Shabrina
BalasHapusTwitter: @lyanishab
Link: https://twitter.com/alyanishab/status/739658493741780992
Domisili: Badung-Bali
Jawaban:
kalau nantinya aku mempunyai pasangan, aku ingin dia adalah seseorang yang lebih tua dariku, mungkin lebih tua dua tahun atau 3 tahun. perbedaan usianya tidak terpaut terlalu jauh. karena aku ingin bersama seseorang yang bisa membimbingku dan jauh lebih dewasa daripada aku. jujur saat ini aku masih tergolong kekanak-kanakan. aku ingin mempunyai pasangan yang memiliki pemikiran jauh ke depan dan juga bisa menerimaku apa adanya. karena walaupun tingkahku terlihat masih sering kekanak-kanakan aku punya pemikiran yang jauh dari sikapku itu. dia juga harus tau seperti apa aku ini dan bisa memahaminya. karena selama yang aku lihat seseorang yang lebih tua dan dekat denganku bisa merangkulku dengan baik.
#curcol sedikit - aku penasaran banget sama ceritanya setelah baca review dari kakak, pengen ikut senyum-senyum sendiri juga melihat kekonyolan mia si tokoh utama.
Semoga bisa menang give away ini. aminn.
nama: Aulia
BalasHapustwitter: @nunaalia
link share: https://twitter.com/nunaalia/status/739663385936072705
domisili: Serang
Kira-kira kalau punya pasangan, kamu ingin yang seumuran atau lebih tua? Mengapa?
Kalau punya pasangan, aku ingin yang pria lebih tua, dalam hal ini lebih dewasa secara pemikiran dan mental. Aku selalu menginginkan pasangan yg lebih dariku, lebih baik agamanya, lebih banyak pengalaman hidupnya, lebih dewasa pemikiran dan jiwanya, pria yg tidak hanya menjadi pasangan tapi jg bisa menjadi ayah, kakak & sahabat. Pria yg lebih dewasa akan mampu membimbing istri & anaknya, dan lebih bertanggung jawab sehingga dapat lebih berkorban buat keluarganya dan melindungi mereka.
Nama: An / Adara
BalasHapusTwitter: @expellianmus
Link share: https://twitter.com/expellianmus/status/739677006820868097
Domisili: Tangerang Selatan
Jawaban: Lebih tuaa! HAHA. Oke, alasannya ini bakal konyol banget tapi... ya sudahlah. Saya tuh dari dulu bercita-cita buat naksir sama kakak kelas (APABANGET) saya em, enggak tahu yaa, tapi saya kurang tertarik sama temen sekelas. Dan saya tambah pengin ngelirik orang lebih tua karena... saya nonton Pretty Little Liars HAHA! Kan ada tuh, yang ceweknya pacaran sama guru dan ya ampuun itu bikin baper banget! HAHA. Saya jadi suka cerita-cerita age gap gitu, apalagi yang prohibited lol. Ok. Selesai.
((yaampun ini apa banget))
Nama: Arini Angger
BalasHapusTwitter: @ariniangger
Link share: https://twitter.com/ariniangger/status/739678913887010816
Domisili: Jakarta
Seorang pasangan yang ideal sebenarnya tidak diukur dari usianya. Namun, saya berandai jikalau memiliki pasangan nanti yang bisa membimbing saya dan bisa mengarahkan saya ke jalan yang terbaik. Ya kalau dilihat sih saya inginnya pria yang beberapa tahun lebih tua dari saya. Namun tidak menutup kemungkinan juga jika sebaya/ lebih muda. Karena jodoh ditentukan oleh Tuhan dan kita hanya berusaha saja. Semoga saja umur tidak menghambat segala sesuatu yang terjadi, karen cinta sejati tidak akan pudar hanya dengan perbedaan usia.
Nama : Nurhidayanti
BalasHapusAkun twitter : @CallMe_Yanti
Link share : https://mobile.twitter.com/CallMe_Yanti/status/739683161358012416?p=v
Domisili : Martapura, Kal-Sel
Kira-kira kalau punya pasangan, kamu ingin yang seumuran atau lebih tua? Mengapa?
Jawaban :
Kalau punya pasangan, idealnya sih pengin punya pasangan yang lebih tua, kalau melihat pengalaman kedua orang tua dimana Bapak lebih tua dari Mama saya, saya rasa usia/umur memang tidak menunjukkan kedewasaan seseorang. Namun kalau orang tua berpendapat pasangan suami yang lebih tua dapat menjadi sosok yang bisa mengayomi dan melindungi serta berpikiran lebih dewasa dan mapan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusDevina
BalasHapus@mariadevina_
https://twitter.com/mariadevina_/status/739693953402830849
Bekasi
Ingin yang lebih tua. Lebih tua satu detik aja juga nggak papa haha nggak deh boong, mungkin setahun sampai lima tahun lah maksimal hehe...
Mengapa?
Dari dulu aku sangat ingin punya sosok kakak laki-laki. Banyak sih sepupu... tapi jauh. Dan yang pasti aku nggak bisa sepenuhnya dan selamanya dijaga sama dia karna dia akan punya kehidupan sendiri. Makanya aku ingin punya pasangan yang lebih tua dariku supaya bisa menjadi sosok kakak untukku.
Selain itu, seseorang yang memiliki umur lebih biasanya mempunyai pemikiran dan sikap yang dewasa serta mungkin mempunyai pengalaman yang lebih dan berbeda. Jadi kami bisa saling berbagi dan bertukar cerita, pikiran, dan pendapat. Kalau ada masalah pun kuharap bisa selesai dengan cepat, tidak berlarut-larut bertengkar.
Kalau misalnya pasanganku seumuran, kemungkinan terbesarnya adalah sering bertengkar karena tingkat keegoisn yg nggak jauh beda. Selain itu juga pengalaman yang kami punya paling banyak samanya soalnya kan satu generasi...
[Maaf diulang kak, tadi domisilinya ketinggalan hehehe]
Nama : Puji Nur Aini
BalasHapusAkun twitter : @pujina__
Link share : https://twitter.com/Pujina__/status/739698916199780352
Domisili : Banjarnegara
Jawaban : pasangan yang seumuran. karena menurutku, pasangan yang seumuran lebih bisa membuat nyaman dan bisa seru-seruan bareng tanpa canggung. dan menurutku juga tidak semua pasangan yang lebih dewasa bisa lebih mengerti pasangannya. semua tergantung dari sifat dan karakter masing-masing pasangan.
Erin | @RiienJ | Bekasi
BalasHapusLink Share : https://twitter.com/RiienJ/status/739649508187852801
Jawaban :
Berhubung aku sudah punya pasangan,aku memilih yang lebih tua. alasannya karena aku pecicilan, egois, perlu ada orang yang menekan sifatku ini. Dulu pernah pacaran sama yang seumuran dan hasilnya sama sekali tak berjalan lancar paling lama 3 bulan, karena seumuran aku terkadang sangat egois keputusanku tidak bisa diganggu gugat. Tapi dengan yang lebih tua, aku diajari untuk realistis, saling menghargai pendapat dan terpenting aku sangat merasa dilindungi. eh, iya sama yang lebih tua juga bisa bermanja ria . kalau yg seumuran pernah dibilang gini "udah gede juga, manja kaya bocah."
Aduh, pokonya aku gak cocok sama yang seumuran.
Sekian mba Ky.
Nama : Ana Bahtera
BalasHapusTwitter : @anabahtera
Link share: https://twitter.com/anabahtera/status/739721382267891712
Domisili : Aceh
Kalau bisa milih, lebih tua 2 atau 3 tahun dari aku.
Kenapa?? karena pengalaman kalau yang seumuran sering kandas dtengah jalan akibat ego yang masih sama *curcol
kalau lebih tua rasanya bisa mengayomi dan membimbing kita trus udah lebih dewasa & paham akan sifat2 cewek yang terkadang tak bisa djelaskan dengan kata-kata. Bisa meredam ego, dan mengalah sama aku yang banyak maunya.
Mudah2n nanti benar2 yang diharapkan yang akan datang ya :)
Nama : Fitri
BalasHapusAkun Twitter : @Fitrii_fnh
Link Share : https://twitter.com/Fitrii_fnh/status/739720319208816640
Jawaban :
Jujur saja sih gak terlalu suka punya pasangan yang seumuran jadi saya lebih suka yang lebih tua. Kenapa? soalnya kebanyakan kalau punya pasangan yang seumuran itu pikiran nya gak bisa dewasa. pengennya seneng2 mulu,ga' mikir gimana nanti kedepan nya dan masih sama2 labil,kalo yang satu marah,yang lain ikutan marah,trus ga' da yang mau kalah,sama2 ngotot pengin menang sendiri dan ujung ujung nya yang cowok malah nyakitin fisik si cewek kalau permintaan nya gak diturutin atau terlampau cemburu sama si cewek #Pengalaman saya sih,
Tapi kalo pacar lebih tua biasanya,bisa ngerti,trus bisa ngajari kita cara berpikir dewasa,lebih bisa diajak mikir ke depan juga.sifatnya juga gak childist, bisa ngimbangin juga sama sifat remaja saya yang masih labil ini.
Sekian dan terima kasih :)
Nama: Deria Anggraini
BalasHapusTwitter: @deriaanggraini_
Link:https://mobile.twitter.com/DeriaAnggraini_/status/739725041122709504?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C8140960500
Domisili: Jakarta Pusat
Jawaban:
Umur menurut aku nggak menjadi masalah, mau yg lebih muda, seumuran, atau lebih tua. Kita nggak bisa menilai kedewasaan seseorang dari umurnya. Banyak yg berumur cukup dewasa namun tingkah laku masih seperti remaja ABG, memiliki perasaan yg labil, dan sebaliknya, ada yg terbilang masih muda namun punya pemikiran yg dewasa dan matang. Jadi agak aneh aja denger ada yg mau sama yg lebih tua karna alasan dia lebih dewasa. Umur bukan menjadi persoalan buat aku, yg terpenting dia bisa membimbing serta menjaga aku, dan yg terpenting cocok satu sama lain.
#Giveaway time :D http://rizkymirgawati.blogspot.co.id/2016/06/blog-tour-implovessible-giveaway.html #ImpLOVEssible cc @RizkyMirgawati @vierafitani Jangan sampe ga ikutan ya Gengs
BalasHapusNama :Nyi Penengah Dewanti
Twitter : @nyipenengah
Link Share : https://twitter.com/NyiPenengah/status/739735774703292416
Kira-kira kalau punya pasangan, kamu ingin yang seumuran atau lebih tua? Mengapa?
Lebih tua atau seumuran nggak masalah, karena kekedewasaan seseorang nggak bisa hanya dilihat dari umurnya. Asal nyaman dan hati tentram, ya jalan.
Julia dwi kartikasari
BalasHapus@Juliakartika326
https://twitter.com/juliakartika326/status/739670655759618050
Nganjuk, jawa timur
Kalau usia aku tidak menuntut harus lebih tua, setara, atau lebih muda. Yang terpenting adalah kami seagama dan dia lebih pintar dalam hal agama dari pada aku. Dengan begitu aku akan hidup dengan belajar bersama dia, saat aku salah dia akan menuntunku ke jalan yang benar. Agama adalah yg terpenting bagiku, saat agamanya lebih baik dari aku, secara otomatis perawakannya akan menjadi lebih dewasa walaupun usianya lebih muda atau setara denganku. Dan kalaupun dia lebih tua dariku namun agamanya tidak kuat, bagaimana aku bisa menjadi makmumnya? Dengan kata lain, mau dia lebih muda, setara, atau lebih tua dari aku, yang terpenting dia bisa menjadi imam yg dapat membimbingku dalam menjalani hidup agar bisa menjadi manusia yang semakin hari semakin baik dari sebelumnya.
nama : mukhammad Maimun Ridlo
BalasHapusakun twitter : @MukhammadMaimun
link share : https://twitter.com/MukhammadMaimun/status/739806653147582465
domisili : Sleman
Kira-kira kalau punya pasangan, kamu ingin yang seumuran atau lebih tua? Mengapa?
Kalau aku sebagai cowok, aku pengennya tentu yang lebih muda tapi dengan selisih yang tidak terlalu jauh lah.
Tapi kalau aku sebgai cewek, sepertinya kalau disuruh berandai-andai aku bakalan milih yang lebih tua pasangannya tapi tentu juga jangan terlalu jauh karena laki-alaki adalah sebagai imam dan harus bisa jadi yang bisa dituakan di dalam rumah tangga. Harus bisa menjadi pencair saat istri hatinya keras, dan bukannya jadi peremuk. harus bisa menjadi pembimbing saat istri tersesat atau belok arah bukannya menjadi penyesat
Nama : Yohana
BalasHapusAkun twitter: @MrsSiallagan
link share:https://twitter.com/MrsSiallagan/status/739814563336486912
domisili : Pematangsiantar
saya pengen punya pasangan yang lebih tua supaya lebih dewasa memang umur tidak menentukan seseorang dewasa atau tidak. Tetapi, setidaknya dia akan lebih matang dalam berpikir daripada saya sehingga bisa membimbing saya lebih baik dalam menjalani hubungan. Perbedaan umur juga meningkatkan kepercayaan diri, dan rasa kenyamanan karna adanya kharisma dalam pasangan kita
Nama : Melanie
BalasHapusTwitter : @NieMelanie0201
Link:https://twitter.com/NieMelanie0201/status/739937557329235968?s=09
Domisili : Surabaya
Jawaban : Karena aku belum pernah ngalamin yg namanya "pacaran" dan menurut pengalaman teman-teman kalau pacaran yg sama usianya itu banyak bertengkar atau konflik, jadi menurutku aku ingin memiliki pasangan yg umurnya lebih tua dari aku. Tapi perbedaan umurnya ga jauh2 banget. Mungkin setahun-dua tahun. Menurutku orang yg lebih tua pemikiran lebih dewasa, lebih pengertian (walaupun yg umurnya sama ada yg begitu karena kedewasaan ga dilihat dari umur). Terus karena dia lebih tua, bisa kita ajak berdiskusi atau komunikasi dengan baik saat hubungan kita ada masalah. Menurutku mereka - yg lebih tua- lebih memikirkan pemikiran kedepan daripada ego sesaat mereka. Itu sih menurut aku
Wish me luck 😁
Nama : Melanie
BalasHapusTwitter : @NieMelanie0201
Link:https://twitter.com/NieMelanie0201/status/739937557329235968?s=09
Domisili : Surabaya
Jawaban : Karena aku belum pernah ngalamin yg namanya "pacaran" dan menurut pengalaman teman-teman kalau pacaran yg sama usianya itu banyak bertengkar atau konflik, jadi menurutku aku ingin memiliki pasangan yg umurnya lebih tua dari aku. Tapi perbedaan umurnya ga jauh2 banget. Mungkin setahun-dua tahun. Menurutku orang yg lebih tua pemikiran lebih dewasa, lebih pengertian (walaupun yg umurnya sama ada yg begitu karena kedewasaan ga dilihat dari umur). Terus karena dia lebih tua, bisa kita ajak berdiskusi atau komunikasi dengan baik saat hubungan kita ada masalah. Menurutku mereka - yg lebih tua- lebih memikirkan pemikiran kedepan daripada ego sesaat mereka. Itu sih menurut aku
Wish me luck 😁
Nama : Ai Siti Mulyani
BalasHapusTwitter : @aimuliya
Link: https://twitter.com/aimuliya/status/739962348715134976
Domisili: Tasikmalaya
Jawaban:
Saya ingin mempunyai pacar yang lebih tua dari saya. Tidak terlalu tua, tapi bisa untuk mengerti saya. Jika pacaran dengan yang seumuran, ego masing-masing masih kuat, masing-masing punya keinginan yang tak mau ditolak. Apalagi jika pacaran dengan orang yang umurnya di bawah kita. Yang ada, kita yang harus mengerti mereka, bukan mereka yang mengerti kita (ya, walaupun tidak semuanya begitu). Pacaran dengan orang yang lebih tua kita bisa belajar banyak karena pacar kita sudah dewasa dan punya pikiran yang matang. Tidak lagi memaksa kehendak sendiri. Egonya sudah bisa dikontrol (Ini mungkin mayoritas, tapi tidak semuanya seperti itu).
Pokoknya jika pacaran saya ingin dengan yang lebih tua. Karena menurut teman-teman saya, pacaran dengan orang yang lebih tua itu terasa nyaman, dan bisa mengerti kita.
Saya belum pernah pacaran, by the way.... 😳😂😑 yang di atas info dari teman-teman saya 😆😆
Nama : Rachmah Wahyu
BalasHapusTwitter : @rachmah_wahyu
link share : https://twitter.com/rachmah_wahyu/status/739978702759436288
Domisili : Surabaya
Jawaban :
Menurut saya sih, usia bukan merupakan faktor penting untuk dalam menentukan pasangan. Kalau kita berkaca dari nabi Muhammad dengan Siti khadijah atau nabi Muhammad dengan Siti Aisyah kita akan tahu hal itu. Faktor paling penting adalah rasa nyaman dan kecocokan juga komitmen untuk saling membantu dalam membangun sebuah rumah tangga.
Rasullah sendiri pernah berkata "Nikahilah seorang wanita karena empat hal wajah, harta, keturunan dan agama." Umur nggak ada kakak ^^
#jawaban edisi ramadhan
Nama: Kiki Suarni
BalasHapusTwitter: @Kimol12
Link: https://twitter.com/Kimol12/status/739993006250463233
Domisili: Batubara-Sumut
Jawaban:
Pengen yang lebih tua tentu. Karena lebih srek aja gitu. Kalau yang lebih tua dia lebih dewasa dan pastinya bisa lebih mengayomi dan membimbing. Aku udah pernah menjalin hubungan sama yang seumuran, tapi ya gitu, sama-samaa egois. Sering banget berantem. Dan aku juga udah pernah pacaran sama yang lebih tua, dan terasa lebih baik dan nyaman. Terasa banget perbedaannya. Walau kedewasaan juga gak diukur dari umur, tapi setidaknya yang lebih tua lebih bisa mengontrol dan menempatkan diri.
Terima kasih.
Nama: Kiki Suarni
BalasHapusTwitter: @Kimol12
Link: https://twitter.com/Kimol12/status/739993006250463233
Domisili: Batubara-Sumut
Jawaban:
Pengen yang lebih tua tentu. Karena lebih srek aja gitu. Kalau yang lebih tua dia lebih dewasa dan pastinya bisa lebih mengayomi dan membimbing. Aku udah pernah menjalin hubungan sama yang seumuran, tapi ya gitu, sama-samaa egois. Sering banget berantem. Dan aku juga udah pernah pacaran sama yang lebih tua, dan terasa lebih baik dan nyaman. Terasa banget perbedaannya. Walau kedewasaan juga gak diukur dari umur, tapi setidaknya yang lebih tua lebih bisa mengontrol dan menempatkan diri.
Terima kasih.
Nama : Siti Nuryanti
BalasHapusTwitter :@NelyRyanti
Linkshare : https://twitter.com/NelyRyanti/status/739995123442802689
Domisili : Cimanggis
Jawaban
Kalo buat saya pertanyaanya diganti bukan "kalo" ya...cos udah punya pasangan he..he.. Dan pasaanganku kebetulan selisih satu tahun diatasku, tetapi apalah arti nominal tahun karena bagiku yang penting kedewasaan cara berpikir dan kematangan emosi. Terkadang seumuran atau dibawah kita usianya, dapat lebih dewasa dari kita. Meskipun menurut psikolog, tingkat kematangan emosi atau kedewasaan perempuan lebih cepat daripada laki-laki. Jadi katanya idealnya usia laki-laki jauh di atas (5th keatas) untuk mengimbangi kedewasaan perempuan. Tetapi itu kembali ke pribadi masing-masing orang, karena banyak faktor yang mempengaruhi tingkat kedewasaan seseorang, bukan hanya usia saja
Nama: Lailatul Fitriani
BalasHapusTwitter: @LFivesosfam
Link share: https://twitter.com/LFivesosfam/status/739996968248737792?s=01
Domisili: sidoarjo
Jwb.
Kalau aku lebih milih yg sumuran. emang sih pasangan yg lebih tua diharapkan bisa lebih dewasa istilahnya bisa ngemong kita tapi menurutku kedewasaan seseorang gabisa dilihat dari umur aja kan. Malah justru kalau pasangan yg seumuran tuh lebih asyik. Karena kan jelas masih seumuran jadi nyambung kalau diajak ini itu. Nggak canggung juga. Rasanya pasti kek sahabat. Lama2 bakalan nyaman. Kan cinta datang karna terbiasa. Dari seru2an baareng. Jalan bareng. Akhirnya terbiasa dan nyaman. Kalau uda nyaman, pasti jarang berantem. Ya konflik dlm hubungan pasti lah ada. Tapi karna saling nyaman itu pasti akan cari cara untuk menyelesaikan konflik bersama karna keduanya terlanjur nyaman. Justru kalau pasangan yg lebih tua yg pemikirannya lebih dewasa dari kita rasanya bakal canggung. Kita nya masih pengen ini itu seru2an yg masih menjurus remaja bgt, dia nya nggak mungkin ngikutin gitu kan. Secara pemikirannya udah matang, dewasa. Nah itu bisa menimbulkan konflik. Memang dia nantinya yg bakal nyelesain secara dewasa tapi dlm hati kita nya pasti masih ada rasa kek nggak plong gitu. Tapi itu menurut pandanganku sih. Baik buruknya pasangan tergantung kita yg ngejalaninya.
Thanks. Wish me luck.
Nama : Ratih M
BalasHapusTwitter : @Jju_naa
Link : https://mobile.twitter.com/Jju_naa/status/740005982831542277?p=v
Domisili : Palembang
Kira-kira kalau punya pasangan, kamu
ingin yang seumuran atau lebih tua?
Mengapa?
Meski umur ga ngejamin kedewasaan seseorang. Tapi aku tetep milih (pengen) pasangan yang lebih tua dari aku (jangan tua² banget, 2-4 tahun diatas aku lah).
Kenapa? ini bukan ttg yg 'lebih dewasa' tapi lebih ke aku pribadi sih. Masalah panggilan (aneh kan?) ya meskipun nantinya bakal berubah (ayah, bapak, dll. Ngikutin panggilan anak) tapi kalo lebih tua kan enak manggilnya A', Kak, Bang, dll :D. Kalo yg lebih muda bingung, manggil nama kaya apa aja, adek? brasa tua akunya :'(. Dan, Aku ini kagokan sama orang yg lebih muda :D kaya ada jarak gitu, brasa 'aduh, masih adik aku ni', mau manja kaya 'Yakin ni?' jadi kaya 'Peran yang tertukar'.
Kalo sama yg lebih tua kan, brasa jadi anak kecil mau manja juga 'Pantes² aja, sesuai pada tempatnya kok' :D brasa di lindungi, sudut pandang dalam menyikapi masalah juga pasti beda (lebih luas, ketimbang aku).
*Selera aku kayanya memang yg lebih tua, deh. Karena tanpa sadar, setiap mungut bias (idola) pasti yg lebih tua diantara semua member yg ada -_-
Nama : Ratnani Latifah
BalasHapusTwitter : @ratnaShinju2chi
Link Share : https://twitter.com/ratnaShinju2chi/status/740025208686280704
Domisili : Jepara
Kira-kira kalau punya pasangan, kamu ingin yang seumuran atau lebih tua? Mengapa?
Kalau untuk pilihan sendiri pengennya yang lebih tua. Tak banyak alasan sih, karena memang hanya masalah selera saja sih. Mau bagaimana pun kedewasaan orang memang tidak bisa dilihat dari umur. Hanya saja mungkin karena sreg aja.
Nama: Mifta Rizky Wiratnasari
BalasHapusTwitter: @keyminoz
Link: https://twitter.com/keyminoz/status/740030732739842050
Domisili: Gresik - Jatim
Kira-kira kalau punya pasangan, kamu ingin yang seumuran atau lebih tua?
Mengapa?
Kalau aku memilih yang lebih tua 2-3 tahun dari aku, karena yang lebih tua tidak suka mengedepankan emosi. Di usia yang lebih tua, dia lebih bisa mengontrol emosinya. Dia tahu kapan emosi itu harus di redam dan kapan boleh diluapkan. Pasangan yang lebih tua akan berusaha menjaga komitmennya. Dia tidak semudah itu membagi cinta dengan siapa saja yang tertarik padanya. Ketika dia mengaku siap punya komitmen denganmu, besar kemungkinan dia akan bertanggung jawab dan membuktikan kata-katanya itu. Dia yang lebih tua cenderung lebih cepat memantapkan hati. Ketika pasangan yang sebaya masih sibuk pikir-pikir dan masih ingin mengejar karir, pasangan yang lebih tua justru sudah mantap untuk melamarmu hehehe
nama : ema
BalasHapustwitter : @emmanoer22
link : https://mobile.twitter.com/EmmaNoer22/status/739978538640506881?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C6183808748
domisili : indragiri hulu
jawaban : karena usia tidak menjadi patokan kedewasaan seseorang, Nabi Muhammad saat menikah pun lebih muda dari sang istri tapi beliau tetap bisa menjadi pemimpin dan kepala keluarga yang baik, jadi kalau disuruh pilih berdasar usia aku pribadi gak berpatokan kesana, yang penting pria tersebut mengerti dengan tanggung jawabnya dan mengerti fungsi dirinya dalam keluarganya. Dan begitu pula sebaliknya dengan ku.
Nama: Nola Amalia
BalasHapusTwitter: @Nolaamaliaa
Link share: https://twitter.com/Nolaamaliaa/status/740045674528407553
Domisili: Palembang
Kalo nanti punya pasangan, aku lebih pilih yang seumuran. Karena kita punya ruang lingkup yang sama, serta cara bergaul yang sama, jadi kita bisa lewatin hari-hari di lingkungan yang sama secara sama-sama juga. Selain itu, kalo kita berjodoh, kalo kita seumuran, pasti kan kita bisa menua sama-sama, cantik-ganteng sama-sama, keriput sama-sama, ompong pun sama-sama:v Walaupun katanya sih, punya pacar seumuran itu gak bakalan bertahan lama, banyakan ribetnya. Bahkan ada yang membuat rumusan soal pasangan ideal dari sisi umur. Atau cowok harus lebih tua dari si cewek. Ada yang bilang, cowok harus lebih dewasa dibanding cewek, biar bisa melindungi si cewek. Ada juga yang katanya cowok harus lebih mapan dibanding cewek dan seterusnya. Tapi masa iya sih, kedewasaan dan kemapanan seseorang cuma diukur dari umur? Siapa yang tahu, cowok berumur 25 tahun sikapnya lebih dewasa daripada cowok berumur 22 tahun?
Punya pacar seumuran itu banyak banget untungnya, kalau menurutku. Yang pertama, obrolan kita asyik dan nyambung, karena apapun bisa jadi fun. Kita bisa ngomongin hal apa aja, termasuk yang kekinian. Beda sama yg beda umur, entar kalo yg satu lagi ngobrol, si yang lebih tua berasa itu nggak penting sehingga obrolannya jadi nggak asyik, atau sebaliknya. Yang kedua, namanya juga seumuran, jadi apa-apa jadi seimbang. Kalo beda umur, yang tua akan cenderung pengen dipatuhin dan diikutin. Sedangkan kalo seumuran, yang ada, kita saling mengisi. Sama-sama belajar dari pasangan masing-masing. Apalagi, sama yg seumuran, kita bisa saling manja-manjaan. Kalo beda umur, cenderung salah satu yg memanjakan karena umurnya lebih tua.
Nama: Salsabila Shafa Rahma
BalasHapusAkun twitter: salsashf
Link share: https://twitter.com/salsashf/status/740046903073607680
Domisili: Banjarmasin
Jawaban:
Sebenarnya, pasangan yang ideal tidak dapat diukur melalui usianya. Namun, karena kebanyakan proses kedewasaan pria lebih lambat dari wanita, aku lebih menginginkan pasangan yang lebih tua. Dalam hal ini, aku menginginkan sosok pria yang dewasa secara pemikiran dan mental serta mapan–bisa menjanjikan masa depan yang baik untuk pasangannya.
Pria yang lebih tua di mataku lebih berpengalaman sehingga dia tahu apa saja yang harus dilakukan pada pasangannya serta mampu membimbing pasangannya menjadi wanita yang lebih baik. Kemudian, aku memilih pria yang lebih tua karena aku merasa dia lebih bisa menenangkan sikapku yang terkadang childish–berdasarkan pengalaman pacaran dengan yang seumuran kalau berantem nggak ada habisnya karena nggak ada yang mau ngalah–, bisa diajak berdiskusi, dan yang pasti tahu kapan harus serius dan kapan harus bercanda dengan pasangan. Dan yang pasti, pria yang lebih tua dalam berhubungan tidak sekadar main-main, dia sudah punya tujuan hidup yang jelas untuk membangun sebuah keluarga.
Nama : Dwita Andhara
BalasHapusAkun Twitter : @dwitaandhara
Domisili : Makassar
Link share : https://twitter.com/dwitaandhara/status/740083554650968068
Kira-kira kalau punya pasangan, kamu ingin yang seumuran atau lebih tua? Mengapa?
Bismillah..
Kalau kata Raffi dan Bella jodoh itu di tangan Tuhan pasti kita manusia hanya bisa menerimanya kan terlepas itu seumuran atau lebih tua dari kita hehe. Tapi kalau ditanya masalah seperti ini secara pribadi saya tidak akan memilih salah satu dari keduanya karena saya tidak terlalu mempermasalahkan pasangan saya kelak harus seumuran atau lebih tua beberapa tahun dari saya. Yang penting kami seiman, memiliki tujuan yang sama untuk kehidupan ke depan, bisa memberikan rasa nyaman satu sama lain dan yang paling penting tidak saling egois. Yah otomatis jika semua point itu terpenuhi insya allah usia bukanlah jadi patokan semata untuk mengukur seberapa idealnya sebuah hubungan.
Biarpun orang bilang umur yang tua bisa di anggap memiliki pemikiran dewasa hingga dapat dikatakan bijaksana dalam mengambil keputusan tapi bisa jadi pasangan dengan usia lebih tua memiliki kecenderungan untuk langsung menjadi penguasa di dalam keluarga karena menganggap dirinya lebih tau akan semua. Begitupun dengan yang seumuran. Kalau kebanyakan mengatakan jika pada umur ini berbicara itu nyambung tapi kembali lagi situasi seperti ini hanya saat pacaran atau bagaimana. Kalau masih tahap pacaran mungkin wajar dia nyambung karena masih kasmaran mungkin hahaha. Tapi bisa jadi jugakan suami-istri yang seumuran ini sama-sama emosional dimana sang pria setelah jadi suami ingin menunjukkan diri sebagai pemimpin keluarga tapi di sisi lain sang istri yang merasa bahwa ia juga mampu karena seumuran dengan suami. Dari sini bisa di lihat bahwa umur seseoang yang nantinya menjadi pasangan kita kelak tidak bisa menunjukkan bagaimana karakter dia sebenarnya jika di lihat dari umurnya.
Jadi intinya sih umur tidak bisa dijadikan dasar bagaimana seseorang tersebut kelak dengan pasangannya. Tapi selama dia memiliki tujuan yang sama dengan saya, bisa memberikan kenyamanan dan yang paling penting tidak saling egois *walaupun saya tau tidak ada orang yang sempurna apalagi pasangan* mungkin masalah-masalah yang ada ke depannya bisa dihadapi secara bersama-sama pula, insya allah.
Nama : Asep Nanang
BalasHapusAkun Twitter : @asepnanang59
Domisili : Jambi
Link share : https://twitter.com/asepnanang59/status/740235680677142529
Jawaban: Mungkin saya ingin pasangan yang lebih tua dari saya dua atau tiga tahun, hehe. Bukan apa-apa memiliki pasangan hidup yang lebih tua menurut saya merupakan pilihan yang menarik karena biasanya sudah memiliki pengalaman hidup yang lebih banyak dibanding saya. Selain itu pasangan yang sudah berumur bisa jadi merupakan pasangan yang memiliki pemikiran yang sudah dewasa dan bisa menjadi teman curhat yang baik karena dia tidak hanya menjadi pendengar setia saja, berbagai solusi ciamik siap ia tawarkan pada saya selaku pasangannya. :)
Nama: Insan Gumelar Ciptaning Gusti
BalasHapusAkun: @san_fairydevil
Domisili: Surakarta
Link: https://twitter.com/san_fairydevil/status/739913466144661504
Yang lebih tua, setahun dua tahun mungkin. Tapi kalau dapatnya yang seumuran juga enggak papa sih. Yang penting dia pemikirannya harus lebih dewasa daripada aku. Pemikirannya harus jauh ke depan. Gitu aja sih. Hehehe :D
Putri Carera
BalasHapus@santicar_
Palembang
Link share: https://mobile.twitter.com/santicar_/status/740324895746203653?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C9805288632
Saya berharapnya lebih tua sekitar 2 atau 3 tahun, soalnya menurut penelitian wanita itu lebih cepat dewasa daripada laki-laki. Oleh karena itu saya berharapnya yang lebih tua beberapa tahun, biar tingkat dewasanya sama.
Tapi, selebihnya terserah sama Yang diatas mau dikasih yang lebih tua, muda, atau seumuran. Kita bisa apa kalo bahas soal jodoh? Semua sudah diatur hohohoho
Wish me luckk^^
Nama : Heni Susanti
BalasHapusAkun Twitter : @hensus91
Link share : https://twitter.com/hensus91/status/740395090317836288
Domisili : Pati - Jawa Tengah
Pasangan idamanku sebenarnya lebih tua minimal 3 tahun dariku. Alasannya karena seperti yang orang-orang bilang, laki-laki lebih lambat dewasa dibandingkan wanita, walaupun hal ini tergantung pribadi si laki-laki sendiri tapi ini untuk jaga-jaga mengingat aku yang masih agak kekanak-kanakkan. :D
Dengan dia yang lebih dewasa, dalam sikap dan pemikiran, aku berharap dia bisa lebih bisa membimbingku, mengoreksi kesalahanku tanpa menghakimi, dan mengimbangi sifat manja, keras kepala dan kekanak-kanakkanku.
Tapi.....berhubung jodoh itu Allah yang tentukan, aku akan menerima dengan tangan terbuka, hati ikhlas dan senyum terkembang bagaimanapun selisih usia kami nantinya. Insya Allah, Dia sudah mengaturkan jodoh terbaik untukku. Aamiiin. (Semoga cepat datang ya, Mas Jodoh...hehe)
Demikian :)
Nama: Dhea Nur'Aini Rachmayanti
BalasHapusAkun twitter: @dhedhea_98
Link share :https://twitter.com/dhedhea_98/status/740372210112548865
Domisili : Semarang
Kira-kira kalau punya pasangan, kamu ingin yang seumuran atau lebih tua? Mengapa?
Lebih tua.
Karena . kalau punya pasangan yang lebih tua itu serasa seperti kakak sendiri. Yang enak diajak ngobrol . Yang bisa memberi saya pengertian dan perhatian. Bisa menjadi teman curhat sewaktu ada masalah. Dan tentunya bisa menjaga dan melindungi diri saya.
Walau bagaimanapun jodoh ada ditangan Tuhan. Saya hanya bisa berharap, tetapi Tuhan yang memutuskan. Mau seumuran atau lebih tua jika Tuhan yang telah menentukan pilihan yang terbaik untuk saya maka saya akan berlapang dada menerima pilihan yang Tuhan berikan kepada saya.
Nama: Fatimah
BalasHapusAkun twitter: @Imah_Fatma
Link share :https://twitter.com/Imah_Fatma/status/740404436837793794
Domisili : Yogyakarta
Kira-kira kalau punya pasangan, kamu ingin yang seumuran atau lebih tua? Mengapa?
Lebih tua. Karena memiliki pengalaman yang lebih banyak sehingga dapat menjadi panutan. Selain itu, pria yang lebih tua diharapkan bisa ngemong dan bersikap bijaksana dalam segala bidang kehidupan.
Namun jika berjodoh dengan pria yang seumuran tak apa. Johan mah gak kemana, karena Allah swt telah menyiapkan untukku bukan berdasarkan keinginan melainkan kebutuhan.
Sekian.
Nama: Elsita F. Mokodompit
BalasHapusTwitter: @sitasiska95
Link share: https://twitter.com/sitasiska95/status/740421886975315969
Jawaban :
Meskipun umur bukan patokan kedewasaan sesorang, tapi kalau harus disuruh memilih antara yg lebih tua dan yang lebih muda maka aku akan memilih yang lebih tua. Alasannya, sifatku yang kadang kekanakan dan manja, labil dan cenderung overthink membuatku mendambakan pasangan yang tidak hanya bisa menjadi seseorang yang dapat memberikan perhatian dan cintanya kepada pasangan tapi sosok yang juga dapat menjadi panutan yang dapat memberkan contoh dan saran-saran positif ketika aku berada pada titik terendah, dapat menjadi sahabat yang mau menemani dalam keadaan apapun, seorang kakak yang dapat mengerti kemanjaan adik perempuannya dan pasangan yang mau melindungi dan mencintaiku. Dan aku rasa itu akan bisa aku dapatkan jika pasanganku lebih tua dariku.
Nama: Fitra Aulianty
BalasHapusTwitter: @fira_yoopies
Link share: https://twitter.com/fira_yoopies/status/740464845372436481
Domisili: Pekanbaru
Seumuran. Karena ada beberapa pola pikir yang hanya bisa dimengerti oleh yang seumuran. Tentang kedewasaan atau semacamnya sepertinya bisa dihadapi bersama, bukannya terlalu menuntut pada pasangan untuk bisa memimpin. Karena pada dasarnya berpasangan adalah berdua, jadi kalau masing-masing bisa belajar dewasa bersama, ya aku sih gak masalah. Lagian kadang-kadang kalau pasangannya lebih tua, lebih banyak aturan. Bisa jadi aku jadi dianggap anak kecil yang gak didengarin atau gak boleh berpendapat sama sekali.
Tapi, mau dapat pasangan yang seumuran atau lebih tua sih bukan aku yang ngatur. Sebisa mungkin pada akhirnya masing-masing harus menyesuaikan diri.
Nama: Diah P
BalasHapusDomisili: Bekasi
Twitter: @She_Spica
Link share: https://twitter.com/She_Spica/status/740662957600694272
Aku punya impian untuk memiliki pasangan yg lebih tua. Bahkan 10 thun di atasku. Alasanku karena semakin tinggi umur seseorang, semakin banyak pengalaman hidup yg dia miliki. Kata lainnya, da sudah mencecap begitu banyaknya manis-pahit hidup ini, sehingga aku yakin orang yg seperti ini tahu bagaimana memperlakukan orang macam aku yg masih terlalu labil dalam memandang hidup ini.
Pasangan yg lebih tua mayoritas tahu apa yg lebih baik atau salah. Dia menilai dari pengalaman hidupnya hingga ketika proses hubungan resmi berlangsung, dia sudah yakin dan mantap tahu dan bijak dgn apa yg harus dilakukannya untuk istri bahkan anaknya kelak. Orang seperti ini juga kuyakin sudh lebih banyak tahu tentang agama, sehingga bukan hanya memimpin aku untuk menjalani hidup, dia juga tahu bagaimana mengimami aku untuk bisa berjalan berdua ke surga kelak. Amin.
Terima kasih 😊
Nama: Ailina
BalasHapusTwitter: @ailina85
Link share: https://twitter.com/ailina85/status/740755361750077440
Domisili: Probolinggo
Jawaban :
Pingin pasangan yang lebih tua, soalnya aq aja udah kekanak-kanakan gini, gimana lagi kalo dapet yang seumuran, ahaha...
tapi sebenernya kedewasaan seseorang tidak bisa dilihat dari umur sih ya ,yang bener dilihat dari agamanya dan bagaimana cara dia memperlakukan orang-orang disekitarnya..
Alhamdulillah saya sudah bukan single lagi, dan alhamdulillah dapat pasangan yang lebih tua meskipun lebih tua 6 bulan saja, hihihi..
Nama: Cahya
BalasHapusTwitter: @chynrm
Link: https://twitter.com/chynrm/status/740560355693232128
Domisili: Palembang
Lebih tua. Supaya ada yang bisa lebih sabar menghadapi dan membenahi sikapku yang kadang suka ambekan dan manja. Yang lebih tua biasanya lebih telaten dan kalem gitu kan ehehehe. Dan kalau sama yang lebih tua itu biar aku tinggal panggil dia dengan sebutan "kakak" atau "mamas/mas" aja, dan dia panggil aku "adek" pun cukup. Nggak usah pusing-pusing lagi mikirin panggilan sayang bin aneh lainnya. Suka ngerasa geli sendiri sih kalau pake panggilan unyu-unyu gitu, pun meski cuma manggil "sayang" langsung meremang bulu romaku wkwkwk :p
Nama : Humaira
BalasHapusAkun Twitter : @RaaChoco
Link Share : https://mobile.twitter.com/RaaChoco/status/740431372494475266?p=v
Domisili : Purwakarta - Jawa Barat
Kira-kira kalau punya pasangan, kamu ingin yang seumuran atau lebih tua? Mengapa?
Lebih tua dari aku.
» Aku ingin punya suami yang lebih dewasa usia, ego dan pemikirannya, meski terkadang tua atau tidaknya umur seseorang tidak mempengaruhi kedewasaannya, tapi aku tahu jika pengalaman hidupnya lebih banyak dari aku. Berumah tangga itu perkara serius dan kami sama-sama belajar untuk itu. Tapi, belajar pun tetap butuh seorang guru untuk membimbingnya, aku harap pria yang usianya diatasku itu mampu mengajari aku.
» Aku harap ia bisa lebih bijaksana dan bisa membimbingku menjadi perempuan, istri juga ibu yang baik.
» Suami yang bisa jadi ayah, kakak, guru, teman dan sahabat buat aku.
» Pria yang bisa jadi imam, suami dan ayah yang baik dan bertanggung jawab untuk aku dan anak-anak kami kelak.
» Suami yang bisa memikirkan dengan matang-matang saat kami ada masalah, bukan diselesaikan dengan emosi, kekerasan atau pergi begitu saja.
» Suami yang bisa bersabar, berpikiran kedepan dan terbuka. Agar ia mampu meredam emosiku yang masih sering labil. Juga sebagai pelindung dan penjaga keluarga kami nantinya.
Nama: Jiha
BalasHapusTwitter: @jiha_takeda
Link share: https://twitter.com/jiha_takeda/status/740922667134386176
Domisili: Barabai, Kalsel
Jawaban: Seumuran atau pun yg lebih tua. I just need someone who won't give up on me
Nama: Dian Maharani
BalasHapusAkun Twitter: @realdianmrani93
Link Share: https://twitter.com/realdianmrani93/status/740587463039582209
Domisili: Bengkulu
Aku sebenarnya suka kata-kata: "Kedewasaan seseorang tidak dapat diukur dari usianya". Ada yang udah berusia 20 tahun lebih, tapi kelakuannya kayak teenagers. Ada yang berusia masih belasan, tapi kelakuannya kayak usia 25-an. Tapi, kalau disuruh pilih seumuran atau yang lebih tua, aku akan memilihi yang lebih tua. Karena, Adam diciptakan lebih dulu dari Hawa. Jadi, dia harus lebih dulu lahir dari aku :D
Nama: Fian Aulia
BalasHapusAkun twitter: @Fian_Aulia
Link share: https://mobile.twitter.com/Fian_Aulia/status/740175880270450688?p=v
Domisili: Berau - Kalimantan Timur
Jawaban:
Sebenarnya seumuran atau lebih tua itu gak terlalu penting. Toh kedewasaan gak bisa jadi tolak ukur. Ada kok umur tua tapi pikirannya kekanak-kanakan dan gak jarang juga, remaja tapi berpikiran dewasa. Ada lho. ☺
Tapi... kalau aku sih, cenderung seumuran. Adu mulut atau beda pendapat itu hal wajar. Berjuang membangun cinta bersama, secara perlahan kita belajar mengerti karakternya. Dengan umur setara, bisa saja arah tujuan langkah kita berbeda atau nyaris sama. Tapi di saat itulah kita akan mengerti jalan menuju kedewasaan. Menekan ego dan saling bertanggung jawab. Berusaha untuk tetap mencintai dan menjaga. Mempertahankan hubungan mulai dari diri sendiri. Kalau lebih tua, mungkin kasarnya menggurui hidup atau halusnya membimbing. Kalau urusan agama itu sih memang kewajiban. Diluar itu rasanya flat ya. Gak ada yang greget. Lagipula gak selamanya kita dibimbing, serunya tuh berjalan beriringan dengan jari yang saling beratut. Karena ada kalanya raga pergi, tinggal cinta dan kenangan yang melekat.
Dan, benar. Cinta datang karena terbiasa. Terbiasa bersabar, melihat, menyentuh dan rasa saling memiliki. Jadi, patokan umur gak berpengaruh asal bisa memberi rasa nyaman dan rela membiarkan dadanya basah ketika kita menangis. Hidup tak serumit itu.
Terima kasih. ^^
Nama : Salwa Balfas
BalasHapusAkun twitter : @Safaira01
Link share : Take a look at @Safaira01's Tweet: https://twitter.com/Safaira01/status/740908201671942144?s=09
Domisili : Purwakarta-Jawa Barat
Kira-kira kalau punya pasangan, kamu ingin yang seumuran atau lebih tua? Mengapa?
Lebih tua.
Karena aku perlu calon imam yang mampu membimbingku menjadi lebih baik lagi, mendidik dan melindungi keluarganya kelak, bijaksana dalam setiap mengambil keputusan, yang sudah mampu mengatur emosi dan egonya. Yang lebih dewasa, walau terkadang sikap dewasa itu tidak tergantung usia, tapi aku yakin kalau dia lebih paham dan mengerti dalam menghadapi kehidupan berumah tangga, karena berumah tangga itu bukanlah hal kecil. Walau terkadang banyak yang menganggap menikah itu hal yang mudah, tapi kehidupan setelahnya lah yang susah, harus bisa menyelaraskan hidup bersama.
Jadi aku butuh calon imam yang lebih tua dan dewasa yang mampu menjadi nahkoda dalam menghadapi kehidupan bahtera rumah tangga kami kelak. Karena yang lebih tua itu biasanya lebih mengerti arti kehidupan karena sudah banyak pengalaman hidup yang ia lewati.
Makasih kak. :)
Nama : Tanya Fransisca
BalasHapusTwitter : @TanyaFcsh_
Link : https://twitter.com/TanyaFcsh_/status/741036576713543680
Domisili : Tangerang
Kalo aku sih milih pasangan yg seumuran
Alesannya biar lebih nyambung aja pemikirannya
Kalo ada tugas, bisa dibilang tugasnya juga sejenis
Bisa kerjain bareng bareng deh
Yaa walaupun emang kalo seumuran kemungkinan ribut ada, tp itu mendewasakan kita berduakan?
Dewasanya bareng2 deh
Pernah denger manusia menajamkan manusiakan? Dari pada ama pasangan yg lebih tua, ntar dia dewasa duluan '-'
Trus kalo seumuran bisa seru seruan bareng ga pandang lu gue mana yg lebih tua
Dan satu lagi! Kalo yg lebih tua aku takut pasanganku mati duluan, hehehe
Yaa walaupun umur di tangan Tuhan, tapi tetep aja.. heheh
Kan pengen gitu menjemput ajal bersama kyk di film titanic yg kakek nenek
So, yg seumuran itu lebih asyik.
Nama: Hani Kartika Sari
BalasHapusTwitter: @haniktsr
Link Share: https://twitter.com/haniktsr/status/741097441047379968
Domisili: Sragen, Jawa Tengah.
Jawaban:
Aku ingin pasangan yang seumuran, karena yang lebih tua tidak menjamin mempunyai pemikiran yang dewasa, bisa saja yang seumuran lebih bisa berpikir dewasa.
Selain itu, mungkin yang seumuran lebih bisa mengerti aku, mengerti keinginanku, dan mengerti apa saja kesukaanku, tidak menuntut harus ini itu karena kita seumuran, jadi kemungkinan banyak kesamaan diantara kita.
Pemikiran aku tentang pasangan yang lebih tua seperti ketakutan akan tuntutan untuk bisa seperti dia, aku ingin menjadi diriku sendiri, cukup bimbingan untuk menjadi lebih baik saja, bukan tuntutan untuk berpikiran sama.
Lagi, kalau kita seumuran, apalagi satu angkatan kelas, lebih banyak pengalaman yang serasi, tidak mempunyai rasa canggung untuk melakukan hal yang seru dan sedikit ala remaja, toh ego seseorang juga tidak diukur dari usia.
Ada yang bilang pasangan seumuran tidak akan bertahan lama. Tapi aku percaya, selama kita bisa saling berkomitmen, saling berkomunikasi, tidak mementingkan ego sendiri, semuanya akan baik-baik saja, kan usia juga tidak bisa menjamin akan langgeng sampai ajal menjemput.
Jika ada yang seumuran dan bisa berpikir dewasa, kenapa nggak? :)
Rini Cipta Rahayu
BalasHapus@rinicipta
https://mobile.twitter.com/RiniCipta/status/741454852316901376
Karangasem, Bali
Sebenernya nggak pernah punya target atau kriteria tentang usia pasangan sih. Menurutku, usia nggak menjamin kedewasaan dan sikap pengertian saat menjalin hubungan. Mungkin aja yg lebih muda malah ngertiin banget,kan? Belum tentu juga yg seumuran malah egois dan yang lebih tua nggak childish. Jadi balik lagi ke karakter orangnya dan gimana kepribadiannya. Yang penting kami saling menyayangi, merasa nyaman dan bisa menyeimbangkan.
Tapi selama ini, dekatnya sih dengan yang seumuran atau lebih tua 1-2tahun hehe.. akan lebih mudah juga menyesuaikan kalau rentangnya nggak beda jauh. Selisih satu dua tahun nggak masalah sih buatku.
Nama : Pida Alandrian
BalasHapusTwitter : @PidaAlandrian92
Link Share : https://twitter.com/PidaAlandrian92/status/741469074299879424
Domisili : Aceh
Kira-kira kalau punya pasangan, kamu ingin yang seumuran atau lebih tua? Mengapa?
Jawaban>>
Kalau boleh jujur saya maunya lebih tua dari saya. Karena kalau seumuran masih sama-sama mempertahankan ego masing-masing, gengsi yg tinggi juga kekeraskepalaan satu sama lain juga dapat menghambat proses berjalannya hubungan (keseringan yg saya liat faktanya sepert itu).
Yang lebih tuanya juga tidak menutup kemungkinan juga menjadi seperti yg seumuran juga. Ada juga yg lebih tua masih juga keras kepala. Tergantung di kitanya gimana menjalankan suatu hubungan. Malah nggak ada bedanya antara yg seumuran dan yg lebih tua dari kita, kalau di antara pasangan tersebut tidak ada kesepakatan atau kompromi dalam menjalankan suatu hubungan.
Jadi balik lagi ke suratan takdir yg udah di gariskan oleh Tuhan kepada kita tentang pasangan tulang rusuk kita yg hilang. Mungkin saya kalau di Tanya jawabnya lebih milih yg lebih tua, tapi siapa tau jodoh saya adalah yg seumuran. Semuanya tergantung kepada pasangan yg menjalaninya. Mau bekerja sama dan komitmen dlm mempertahankan suatu hubungan walaupun sama-sama memiliki ego yg tinggi pasti ada celah untuk meluruskan ego yg tinggi tersebut.
Kalau saya di bolehin milih sama Tuhan, saya milih yg lebih tua. Kenapa saya milih lebih tua. Karena saya suka yg abang-abang. Heheh (nggak nyambung ya?)kalau yg seumuran ntar sayanya yg cepet tua (ketakutan saya kl sama yg seumuran). Ntar dianya malah selingkuh di belakang saya krn sayanya udah jelek tua lag, yaa nggak mau lahh. Kalau yg lebih tua suaranya agak gimana gitu (lebih seksi gitu kedengarannya, hahaha), bawaannya ramah, adem-ayemlah pokoknya. Itu aja dehh..
sekian..
Salam Ramadhan Pida Alandrian
Nama : Aini Eka
BalasHapusTwitter : @ainekayul
Link share : https://twitter.com/ainekayul/status/739768162128826368
Domisili : Samarinda
Kalau bisa memilih, saya ingin pasangan yang lebih tua dari saya. Jauh lebih tua, ya paling nggak 7 tahun di atas saya lah. Kenapa saya mau yang rentang umurnya jauh? Karena saya suka sama laki-laki yang matang dari segi fisik. Kalu dia di atas saya 7 tahun, sudah pasti dia lagi jos-josnya kayak Christian Grey *apaini
Nggak ding, hehe. Saya mau yang jauh lebih tua karena menurut cerita emak-emak tetangga saya, laki-laki kalo udah paruh baya bisa mengalami puber kedua, alias hisa genit-genitan lagi ke cewek-cewek unyu. Dengan rentang umur yang jauh, harapan saya suami nanti nggak jelalatan sama perempuan lain karena saya masih semok(?).
Iya memang benar kalo usia tidak menjamin tingkat kedewasaan seseorang. Tapi umur yang lebih tua sudah pasti lebih berpengalaman dalam menghadapi hidup. Dan saya berharap dia bisa berbagi pengalaman dengan saya sekaligus membimbing saya dalam kehidupan rumah tangga samara :)
(Asli berat banget pertanyaannya wakakaka :v)
Nama : Aini Eka
BalasHapusTwitter : @ainekayul
Link share : https://twitter.com/ainekayul/status/739768162128826368
Domisili : Samarinda
Kalau bisa memilih, saya ingin pasangan yang lebih tua dari saya. Jauh lebih tua, ya paling nggak 7 tahun di atas saya lah. Kenapa saya mau yang rentang umurnya jauh? Karena saya suka sama laki-laki yang matang dari segi fisik. Kalu dia di atas saya 7 tahun, sudah pasti dia lagi jos-josnya kayak Christian Grey *apaini
Nggak ding, hehe. Saya mau yang jauh lebih tua karena menurut cerita emak-emak tetangga saya, laki-laki kalo udah paruh baya bisa mengalami puber kedua, alias hisa genit-genitan lagi ke cewek-cewek unyu. Dengan rentang umur yang jauh, harapan saya suami nanti nggak jelalatan sama perempuan lain karena saya masih semok(?).
Iya memang benar kalo usia tidak menjamin tingkat kedewasaan seseorang. Tapi umur yang lebih tua sudah pasti lebih berpengalaman dalam menghadapi hidup. Dan saya berharap dia bisa berbagi pengalaman dengan saya sekaligus membimbing saya dalam kehidupan rumah tangga samara :)
(Asli berat banget pertanyaannya wakakaka :v)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Tiara Puspita
BalasHapusAkun twitter : @Tyarap98
Link share : https://twitter.com/Tyarap98/status/741758891420090368?p=v
Domisili : Tasikmalaya-Jawa Barat
Kira-kira kalau punya pasangan, kamu ingin yang seumuran atau lebih tua? Mengapa?
Kalo aku sih mau dia seumuran atau pun dia lebih tua gapapa yang pasti aku pengen pasangan itu yang satu keyakinan sama aku, bertanggung jawab, dan sholeh. Tapi karena di suruh milih nya satu aku lebih milih yang seumuran, kenapa? Karena kalo seumuran bisa lebih nyaman, bisa lebih terbuka dan apa adanya, dalam hal pengenalan karakter pun tidak terlalu sulit, gak akan ada yg namanya siapa yg lebih tua *kok kek senioritas gitu yah* haha abaikan dah. Trus kalo sama yg seumuran itu kehidupan yang di jalani juga kan gak jauh berbeda jadi bisa lebih saling mengerti. Kalo sama yg lebih tua kehidupan yg di jalani juka berbeda mending kalo si cowonya bisa ngerti tapi kalo nggak kan ribet kalo menurut aku, kita juga harus ngerti gimana karakter dia, seenganya perbedaan usia kan bisa berbeda juga pemikirannya, trus kita harus menghormati dia karna dia lebih tua, meski menghormati ke seumuran juga harus tapi kalo ke org yg lebih tua keknya konteks nya sedikit berbeda dan itu menyusahkan. Berhubung aku emang orangnya egois sih, jadi ya begini.
Tapi aku gak mau menutup diri kalo pun pasangan yg alloh kasih itu yg lebih tua ya gapapa, aku terima, biar bisa belajar buat gak egois lagi, asal tuanya jangan lebih 30 tahun dari umur aku aja, ketuaan kak kasian anak aku nantinya.
Sekian
nama : Eny
BalasHapustwitter : @enii_xx
jogja
https://mobile.twitter.com/enii_xx/status/741810305722781697?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C9083700572
bukan masalah umur atau lebih tua. Percuma juga sih pilih yang lebih tua tapi sifatnya kekanak-kanakan .Aku butuh pasangan yang sifatnya dewasa ,bisa mengayomi dan menjadi panutan yang baik sebagai imam ku kelak.
nama: Fembi Rekrisna Grandea Putra
BalasHapusakun Twitter: @fembi_rekrisna
link share: https://twitter.com/fembi_rekrisna/status/741881333958352896
domisili: Karanganyar
jawaban: Menurut saya, nggak masalah jika pasangan hidup saya kelak akan seumuran dengan saya, lebih muda daripada saya, atau lebih tua daripada saya. Dengan pasangan hidup siapapun, kita bisa menjalaninya jika kita mampu menghadapinya. Jika mendapatkan pasangan yang seumuran, kita harus saling mengerti dan tidak egois. Jika mendapatkan pasangan yang lebih tua, kita harus belajar untuk lebih dewasa. Jika mendapatkan pasangan yang lebih muda, kita harus lebih bertanggung jawab untuk mengayominya.
mariyam
BalasHapus@mariyam_elf
https://twitter.com/mariyam_elf/status/741918963924226048
aku dari dulu selalu cari yang lebih tua dariku, karena menurutku yg lbih tua bisa mengayomiku. ya walaupun gak semuanya bisa seperti yg aku harapkan. alhamdulilah sekarang aku udh punya calon suami yg 3th lebih tua dariku. dia alhamdulilah bisa mengayomiku yang masih kekanak-kanakan ini. dia bisa bersikap lebih dewasa dariku, bahkan setiap ada mslah yg muncul dialah yg slalu membimbingku agar bisa menyelesaikan maslah dengan sikap dewasa. jadi pilihanku ya yg lebih tua dariku..
Nama: Ella
BalasHapusAkun twitter: @ellaverina_
Link share: https://twitter.com/ellaverina_/status/741935823923224576
Domisili: Bangkalan
Jawaban:
Sejatinya usia itu bukan tolak ukur yang tepat jika kita bicara masalah pasangan. Saya pribadi sangat senang dengan pria yang dewasa, memberi rasa aman, dan membuat saya bisa jadi diri saya sendiri tanpa pikir panjang. Dilihat dari stereotip, mungkin dari ciri yang saya sebutkan di atas lebih menjurus ke sosok yang lebih 'tua' padahal ya tidak juga... saya pernah menjalin hubungan dengan dia yang seusia dan dia berhasil memberikan ketiga hal itu kepada saya. Jadi, buat saya usia itu tak jadi masalah. When you fall in love, you just love, that's all.
Nama: Yukita Haura Anisa
BalasHapusTwitter: @YukiHaura_
Link Share: https://twitter.com/YukiHaura_/status/741949377510440960
Domisili: Banjarmasin, Kalimantan Selatan
Jawaban:
Meskipun aku gak pernah mempermasalahkan antara yang lebih tua atau yang seumuran, tapi karena disuruh milih satu, aku bakal milih satu. Aku pilih yang seumur. Why? Jujur, aku itu orangnya keras kepala. Dan rata-rata, kalo sama yang lebih tua--yang punya pemikiran/pendapat beda banget, bakal susah kedepannya. Juga, kalo sama yang lebih tua gitu, bakal muncul rasa canggung. Setidaknya aku yang canggung dan awkward. Aku ngerasa, kalo si dia lebih tua, aku jadi serba salah dan kalo ada sesuatu ujung-ujungnya malah malu dan sungkan ngungkapin. Apalagi kalo age gap-nya jauh, perbedaan pendapat semakin besar, rasa canggung juga makin besar (at least di akunya). Bukankah kunci dalam suatu hubungan itu 'kenyamanan'? Kalo salah satunya ngerasa gak nyaman, gimana bisa jadi, meskipun saling cinta gitu. Tapi bukan berarti aku gak welcome sama yang lebih tua. Alasan-alasan di atas itu cuma menurut pengalaman aku waktu pernah pacaran sama yang lebih tua. Which is, awkward banget.
Dan, kenapa aku pilih yang seumuran? Karena buat 'aku pribadi', bakal lebih gampang bilang ini itu tanpa sungkan. Perbedaan pendapat juga lumayan bisa diminimalisir. Kalo masalah dewasa enggak-nya sih, ya... kayak yang orang-orang bilang, 'Usia gak menentukan kedewasaan diri seseorang'. Karena seumur, satu sama lainnya jadi bisa saling bantu buat mendewasakan diri dan gak ada yang keduluan dewasa sampe bikin yang lain keteteran 😁
Tapi serius, sekali lagi, karena aku gak mau ngejilat ludah sendiri, aku mau bilang kalo aku welcome aja sama yang lebih tua, asalkan tuanya gak kayak Datuk Maringgih, ya 😂
Nama : Nabila Elmaila Winata
BalasHapusTwitter : @nabilaelmaila
link share: https://twitter.com/nabilaelmaila/status/741980486243778560
Domisili : Sidoarjo, Jawa Timur
Jawaban
Kalo aku sih gamasalah mau yang lebih tua atau yang seumuran, yang penting dia seagama, bertanggung jawab dan beriman
Tapi kalo disuruh milih, aku milih yang lebih tua 2-5 tahunan diatasku. Kenapa? karena berdasarkan fakta yang terjadi dirumah aku ( menilik mama sama ayah) kalo ada pertengkaran atau masalah, ayah aku lebih sabar bahkan SABAR BANGET ngadepin mamaku yang suka marah marah makanya kalo disuruh milih aku pingin yang lebih tua biar bisa ngemong, lebih punya pandangan luas dalam hidup, dan yang pasti harus extra sabar ngadepin mama junior yang ambekan, gampang emosi, manja, males *eh malah buka aib sendiri *hehe,pokonya dengan segala tingkah lakuku yang bisa dibilang nyentrik gitudeh. Aku juga pas banget sama lagu 'Dear Future Husband-Meghan Trainor' gitudeh orangnya, tapi aku setiaaa. Makanya aku cari suami yang lebih dewasa dan bijaksana menghadapi aku dan segala sifatku yang... yah gitudeh LABIL, kaya anak kecil. Aku juga kalo punya suami lebih dewasa itu jadi bisa ngatasin anak kita kelak yang mungkin kalo aku gabisa berpikir jernih *kan kasihan anakku kalo aku marah marahin terus nantinya. Makanya aku pingin punya suami yang bersama sama kita harus saling melengkapi *tapi aku yakin dia yg lebih banyak ngelengkapin kekuranganku *hehe, kekurangan dan kelebihan satu sama lain sehingga nggak akan ada kata pisah karean masalah diantara kami. Terus suami yang lebih tua mungkin akan sedikit banyak mengajariku cara pandang yang berbeda yang lebih dewasa dan matang. Dan yang terpenting suamiku nanti harus beriman jadi kita bakalan saling bekerjasama membangun keluarga menuju surga Allah *aaminn, terus kita juga bisa saling memperbaiki pasangan masing masing.
Ya intinya mau lebih tua, mau seumuran, mau yang lebih muda sekalipun asalkan dia Beriman Bertaqwa dan Seagama sih Insyaallah dia bersama aku bisa membangun istana disyurga untuk keluarga kita, dan aku yakin kalo dia beriman pasti dia pakai cara pandang ajaran islam yang pastinya sudah menjelaskan bagaimana tata cara berumatangga yang baik 'seperti Siti Khadijah dan Nabi Muhammad SAW yang senantiasa mengayomi istrinya waupun umurnya lebih muda. Jadi intinya masalah umur sih nggak ada masalah buatku, kalo Allah sudah menentapkan jodoh pastilah itu yang terbaik yang disiapkan NYA untuk mengarungi lautan kehidupan menuju tempat terakhir yakni syurga *Aamiin